Adiwarna 2023

Karya Karin Intan Liliana

"Dibébérké Social Campaign"



Wayang beber merupakan bentuk seni pewayangan tertua asli Indonesia yang dimainkan dengan cara membentangkan gulungan berisi rangkaian peristiwa dari tokoh pewayangan. Sedangkan pembuatannya dilakukan melalui teknik khusus, yakni teknik sungging. Meskipun bukan merupakan kesenian asli Kota Surakarta, akan tetapi kota ini memiliki kaitan erat dengan kesenian wayang beber. Walaupun begitu, faktanya keberadaan wayang beber khususnya pada aspek sejarah, seni sungging, dan keberadaan seniman sungging wayang beber kurang dikenal oleh generasi muda Kota Surakarta. Hal tersebut disebabkan oleh karena minimnya upaya pengenalan, pemanfaatan media, diikuti dengan metode pengenalan yang belum mampu menjangkau generasi muda. Mengacu dari permasalahan tersebut, dirancang sebuah kampanye sosial dengan judul “Dibébérké” yang bertujuan untuk mengedukasi serta memperkenalkan generasi muda pada wayang beber melalui pemanfaatan media sosial. kolaborasi dan pemberdayaan turut dilakukan bersama maestro sungging wayang beber “Sanggar Naladerma,” Komunitas Soerakarta Walking Tour, Rumah Budaya Kratonan, serta Komunitas SangKuli-Kriya ISI Surakarta sebagai upaya untuk memperkenalkan sejarah, seni sungging, serta keberadaan maestro sungging wayang beber “Sanggar Naladerma” yang dikemas dalam bentuk kegiatan wisata sejarah dan workshop. Kampanye sosial “Dibébérké” tidak hanya berfungsi sebagai bentuk edukasi saja, melainkan turut menjadi inovasi dalam upaya pengenalan, memberikan ruang bagi seniman sungging wayang beber untuk terus berkarya dan memperkenalkan keberadaan wayang beber pada generasi muda di Kota Surakarta, serta sebagai upaya pelestarian.


IG : @dibeberke
Youtube : Dibébérké Social Campaign - #DibébérkéJourney