Perancangan ini mengangkat permasalahan limbah minyak jelantah yang terdapat masih banyak kesalahan dalam proses pembuangan serta pengolahannya. Minyak Jelantah seringkali dibuang begitu saja ke saluran air dan tanah yang dapat merusak ekosistem. Selain itu, banyak dari masyarakat juga yang tak mengenal dan tak mengerti pengolahan dari limbah ini. Berdasarkan dari permasalahan tersebut, Jalin Geni hadir sebagai solusi untuk memanfaatkan limbah minyak dalam taraf rumah tangga sekaligus memberikan edukasi bagi pengguna. Minyak jelantah yang telah dimurnikan kemudian diubah menjadi produk lilin dekoratif dengan inovasi bentuk Jajanan Tradisional Indonesia. Bentuk jajan tradisional sendiri dipilih selain karena menjadi keunikan, juga karena dirasa bahwa jajan tradisional sudah mulai kehilangan eksistensinya pada kalangan muda. Melihat cara dan pendekatan Jalin Geni yang lebih bersahabat dan youthful, target utama dari Jalin Geni adalah Gen Z, dengan alasan karena Gen Z adalah generasi penerus sekaligus merupakan generasi yang paling peka. Harapan dari perancangan ini adalah agar target dapat lebih peka dan mengenal limbah yang ada di sekitarnya terutama minyak jelantah sekaligus melestarikan jajan tradisional Indonesia lebih lagi. IG: jalingeni.candle IG : www.instagram.com/jalingeni.candle Tiktok: jalingeni.candle

Quarter life crisis menjadi salah satu fase yang banyak dialami oleh generasi Z. Pada fase ini generasi Z mengalami perasaan khawatir, ketidakpastian, dan tidak memiliki arah akan masa depan. Melakukan journaling menjadi salah satu solusi tahap awal yang dapat membantu generasi Z untuk memiliki arah dan mengurangi rasa bingung. Namun, buku aktivitas jurnal yang khusus disesuaikan untuk generasi Z yang mengalami quarter life crisis masih belum ditemui. Dari latar belakang tersebut, media buku yang disesuaikan untuk generasi Z yang sedang mengalami quarter life crisis akan sangat membantu dalam menjadi solusi tahap awal untuk generasi Z agar dapat bangkit dari fase ini. Pada tahap selanjutnya diperlukan promosi serta melakukan brand awareness agar buku jurnal Rise Ease The Crisis yang telah dirancang dapat dikenal oleh konsumen dan dapat berpartisipasi menjadi solusi secara nyata dalam membantu generasi Z untuk keluar dari fase quarter life crisis.

Bunga sudah menjadi salah satu objek yang ada dalam sebuah acara, terutama digunakan sebagai dekorasi. Melalui hasil pengamatan, bunga dekorasi seusai acara akan dibuang dan tidak diolah sehingga memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Penumpukkan limbah bunga yang tidak segera ditangani maka akan menimbulkan penumpukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang memberikan dampak buruk pada kesehatan dan lingkungan. Di Kota Surabaya sendiri, terdapat banyak usaha dekorasi untuk melayani berbagai acara, salah satunya adalah Bloom Decoration & Special Effect. Dengan melakukan pengolahan limbah bunga dari Bloom Decoration & Special Effect menjadi motif ecoprint dan pewarna alami pada kain, juga dapat mengurangi limbah tekstil yang mencemari perairan Indonesia. Motif ecoprint dan pewarna alami yang dihasilkan dari pengolahan limbah bunga tersebut digunakan untuk pembuatan produk daily wear fashion dengan prinsip slow-fashion menggunakan metode zero-waste. Dalam pembuatan pakaiannya berkolaborasi dengan Tiffany sebagai fashion designer dan beberapa kolaborator lainnya. Produk pakaian tersebut dikemas dalam brand dengan nama “Boonga”. Selain nama brand, juga dilakukan perancangan strategi branding beserta media penerapannya yang sesuai sehingga value Boonga dapat tersampaikan pada segmentasi pasar yang dituju. Melalui kegiatan ini, selain bertujuan untuk mengurangi limbah bunga dan limbah tekstil, namun juga dapat membuka wawasan baru serta peluang kerja baru bagi pihak-pihak yang terlibat. IG : @boonga__ IG : https://www.instagram.com/boonga___/ Youtube : https://youtu.be/v6qnExC0_Ug

Perempuan dengan disabilitas intelektual merupakan kelompok yang sangat rentan mengalami tindak Kekerasan Berbasis Gender (KBG) karena kurangnya sensitivitas dan kepedulian masyarakat terhadap kelompok mereka. Video animasi "Tanpa Batas" kemudian lahir dengan harapan agar masyarakat disadarkan akan keberadaan isu ini dan dapat turut mengambil peran aktif dalam menghadapinya. "Tanpa Batas" ingin menyampaikan pesan bahwa tidak ada batas untuk mengulurkan tangan dan memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkannya. Frasa ini sendiri berangkat dari kebiasaan orang-orang untuk memalingkan pandangan saat orang lain terlibat masalah, dengan alasan bahwa seseorang tidak boleh mencampuri urusan orang lain dan sebaiknya tahu batas. Perilaku seperti ini yang berkontribusi terhadap banyaknya kasus KBG terhadap perempuan penyandang disabilitas intelektual yang akhirnya tertutup-tutupi dan tidak dapat diproses dengan benar, karena tidak ada kepedulian yang cukup untuk membantu kelompok ini menghadapi masalah yang mereka alami. "Tanpa Batas" sekaligus menyinggung masalah yang juga masih jarang dibahas, yaitu mengenai akses layanan ramah disabilitas yang masih sulit ditemukan di Indonesia, salah satu faktor beratnya penanganan kasus KBG terhadap perempuan penyandang disabilitas intelektual.

Dalam keseharian generasi alpha yang tidak lepas dari gadget membuat akses pada tayangan hiburan semakin mudah. Hal tersebut membuat mereka semakin mudah terpapar oleh konten yang belum waktunya karena tidak mengerti batasan yang ada yang bisa berdampak pada pertumbuhan karakter mereka. Perancangan ini menggunakan media yang bertujuan untuk memberikan pengenalan adanya rating usia serta memberikan pemahaman tentang rating usia terhadap tayangan hiburan di media yang sering diakses oleh orang tua dan generasi alpha yaitu website dan media sosial sehingga mudah di akses dengan visual dan penyampaian bahasa yang menarik. Website : http://www.r-mate.info IG : @rmate.info IG : https://www.instagram.com/rmate.info/

YouTube dapat dikatakan sebagai media sosial yang sering digunakan oleh brand untuk beriklan. Salah satu brand yang memanfaatkan media tersebut adalah BCA. Terdapat banyak iklan yang telah mereka muat, yang di antaranya adalah iklan BCA KPR versi “Rumah Anti Drama”. Iklan yang terinspirasi dari kisah nyata ini mengisahkan bagaimana kehidupan seorang wanita muda yang baru saja menikah, lalu tinggal di rumah mertuanya. Selama menetap di rumah tersebut, sang wanita banyak mengalami beberapa drama dengan keluarga suaminya yang mengakibatkan munculnya konflik batin di dalam dirinya. Iklan ini berfokus dalam menyoroti bagaimana fenomena sosial yang sedang marak terjadi di Indonesia, khususnya bagi pasangan suami istri muda. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk dapat mengetahui makna denotasi dan konotasi yang terkandung di tiap-tiap scene dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Sehingga, dapat mengetahui makna secara utuh di dalam iklan tersebut. Hasil penelitian menemukan bahwa tinggal di dalam satu rumah dengan orang banyak akan selalu meningkatkan resiko untuk terjadinya sebuah drama karena itu komunikasi sangat berperan penting dalam terciptanya suasana rumah yang nyaman. Instagram : @jesshaslimit - KPR BCA - Flock Agency Link Instagram : https://www.instagram.com/reel/Cu3gBWltTP3/?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==